
Peserta debat Blue Ocean 2025 berasal dari berbagai universitas dan institusi di Indonesia. Universitas Hang Tuah (UHT) mengirimkan perwakilan dari masing-masing fakultas, antara lain Fakultas Farmasi, FISIP, FKG, FK, FTIK, FVP, Fakultas Hukum, dan Fakultas Psikologi. Selain itu, kompetisi ini juga diikuti oleh institusi pendidikan lainnya seperti Akademi Angkatan Laut dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Beberapa universitas dari berbagai wilayah juga turut ambil bagian, antara lain Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Dr. Soetomo, dan Universitas Gadjah Mada. Juga hadir perwakilan dari Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah, Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, serta Universitas Trisakti.
Kompetisi debat yang bertajuk Blue Ocean 2025 ini merupakan acara debat tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Universitas Hang Tuah sebagai bentuk kontribusi dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berbicara mahasiswa di tingkat nasional. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2025 di Gedung Pascasarjana Universitas Hang Tuah, Surabaya. Menggunakan sistem British Parliamentary seperti yang digunakan dalam NUDC dan KDMI, lomba ini terbagi dalam dua kategori, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang berlangsung secara paralel. Seluruh peserta mengikuti tiga babak penyisihan (preliminary), dilanjutkan dengan semifinal dan grand final. Setiap sesi debat diawali dengan pengumuman mosi, dilanjutkan dengan waktu membangun kasus selama 15 menit, dan tiap pembicara memiliki waktu maksimal 7 menit 20 detik untuk menyampaikan argumennya. Acara dimulai sejak pagi hari dengan registrasi dan dibuka secara resmi, lalu berlangsung hingga malam hari dengan pengumuman pemenang sekaligus penutupan. Kompetisi ini juga mengedepankan etika berbahasa, menghindari unsur SARA dan serangan personal, serta mewajibkan peserta untuk berpakaian sopan dan rapi. Penjurian dilakukan oleh juri berpengalaman yang pernah mengikuti atau menjadi juri dalam seleksi NUDC dan KDMI, dengan keputusan yang bersifat mutlak.
Pada akhir kompetisi, diumumkan empat besar pemenang dari masing-masing kategori. Untuk kategori Bahasa Indonesia, posisi pertama diraih oleh Universitas Brawijaya (UB), disusul oleh Universitas Airlangga (UNAIR) di posisi kedua, Universitas Jenderal Sudirman di posisi ketiga, dan Universitas Trisakti di posisi keempat. Sementara itu, pada kategori Bahasa Inggris, juara pertama kembali diraih oleh Universitas Brawijaya (UB), diikuti oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (FK UHT) sebagai juara kedua, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di posisi ketiga, dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di posisi keempat.